Subjek
- #Pendirian Republik Korea
- #Bangsa Korea
- #Nama Negara
- #Kesadaran Sejarah
- #Identitas
Dibuat: 2024-06-15
Dibuat: 2024-06-15 23:37
Pendirian Pemerintahan Sementara Republik Korea (1919, Shanghai)
Republik Korea (大韓民國) diproklamasikan pada tahun 1945 setelah kemerdekaan, dan karena pendudukan Korea Selatan dan Utara oleh Amerika Serikat dan Uni Soviet, Korea Selatan mendeklarasikan berdirinya pemerintahan pada tahun 1948. Sejak itu, masyarakat Korea Selatan terpecah menjadi kelompok politik konservatif dan progresif berdasarkan ideologi dan pemikiran, dan kedua kekuatan politik tersebut bergantian memerintah Republik Korea.
Setelah pemerintahan Park Geun-hye, perselisihan tajam antara kelompok konservatif dan progresif mengenai periode dan penetapan ulang Hari Berdirinya Negara (建國節) Republik Korea telah menyebabkan perpecahan sosial yang parah, yang berujung pada pertanyaan apakah itu harus dimasukkan dalam buku teks.
Dalam arti sempit, karena pemerintahan didirikan pada tahun 1948 dan nama negara digunakan sebagai ‘Republik Korea (大韓民國)’, tidak masalah jika istilah ‘Hari Berdirinya Negara’ digunakan untuk memperingati periode tersebut. Namun, bangsa Korea (韓民族) telah hidup di Semenanjung Korea (韓半島) dengan menggunakan ‘Joseon (朝鮮)’ sebagai nama negara sebelum berdirinya pemerintahan.
Namun sayangnya, pada akhir abad ke-20, karena pengaruh kekuatan besar Barat dan invasi Jepang, kedaulatan negara (主權) sempat dirampas, tetapi ironisnya, bangsa ini memperoleh kemerdekaan dengan bantuan negara-negara adikuasa di sekitarnya, dan mendapatkan pengakuan internasional serta mendirikan pemerintahan baru dengan menggunakan ‘Republik Korea (大韓民國)’ sebagai nama negara.
Oleh karena itu, dalam arti luas, tidak perlu menggunakan istilah ‘Hari Berdirinya Negara’. Karena bangsa Korea (韓民族) telah hidup di Semenanjung Korea (韓半島) dengan mempertahankan bahasa (言語) dan budaya (文化) mereka sendiri sejak zaman Joseon Kuno (古朝鮮).
Pada titik ini, penting untuk mengetahui apa sebenarnya definisi dari berdirinya negara (建國), dan negara mana yang menjadi contohnya. Dan perlu diketahui apa perbedaan latar belakang sejarah negara-negara tersebut dengan latar belakang sejarah bangsa Korea.
Untuk mendirikan (建國) suatu negara, diperlukan orang-orang yang membentuk negara tersebut, yaitu bangsa (民族) dan wilayah (領土), dan juga perlu membangun sistem politik, ekonomi, dan sosial yang menjadi dasar negara.
Kelahiran negara seperti ini paling baik diwakili oleh Israel. Setelah penaklukan Yerusalem oleh Romawi (tahun 70 M), negara Yahudi benar-benar hancur, dan hingga pertengahan abad ke-20, orang-orang Yahudi tersebar di berbagai wilayah dunia, seperti Eropa dan Amerika, dan pada tahun 1948, dengan bantuan Inggris, Amerika Serikat, dan lainnya, mereka mendirikan negara Israel.
‘Joseon (朝鮮)’, negara pendahulu Republik Korea, adalah negara kerajaan (王朝) yang ada di Semenanjung Korea selama 518 tahun, dari tahun 1392 hingga 1910. Joseon menggunakan ‘Goryeo (高麗)’ sebagai nama negara selama sekitar 7 bulan setelah berdirinya negara, dan ‘Daehan Guk (大韓國)’ selama sekitar 13 tahun menjelang akhir masa pemerintahannya. Pada November 1392, Dinasti Ming (明) meminta agar nama negara yang baru segera diberitahukan, dan saat itulah Lee Seong-gye dan para tokoh pendiri negara akhirnya mengadakan diskusi dengan para pejabat untuk menetapkan ‘Joseon’ sebagai nama negara yang baru (Februari 1393).
Raja ke-26 Joseon, Gojong, memproklamasikan ‘Daehan Guk (大韓國)’ sebagai nama negara yang baru dan naik tahta sebagai kaisar pada tahun 1897, di tahun ke-34 masa pemerintahannya. Namun, orang-orang lebih sering menggunakan istilah ‘Kekaisaran Daehan (大韓帝國)’ daripada ‘Daehan Guk (大韓國)’. Daehan Guk berakhir 13 tahun kemudian, pada Juli 1910, ketika Jepang melakukan aneksasi paksa, tetapi nama ‘Daehan (大韓)’ berlanjut setelah kemerdekaan dari Jepang, dan menjadi nama negara ‘Republik Korea (大韓民國)’ pada saat berdirinya pemerintahan pada tahun 1948. {Sumber: Joseon (朝鮮) - Ensiklopedia Kebudayaan Bangsa Korea (aks.ac.kr)}
Republik Korea kini telah mencapai peringkat ke-10 dalam hal ekonomi di dunia. Selanjutnya, apa yang penting? Pertanyaan itu muncul di dalam diri kita. Tanpa identitas (正體性) dan kesadaran sejarah (歷史) bagi diri sendiri dan bangsa kita, bukankah bangsa dan negara tersebut tidak memiliki harapan?
Pada masa sekarang, kita harus menahan diri dari perselisihan yang tidak perlu antara kelompok konservatif dan progresif yang dipicu oleh isu-isu seperti Hari Berdirinya Negara dan Monumen Peringatan Lee Seung-man, dan kita harus mendengarkan dan berupaya mewarisi aliran sejarah bangsa Korea (韓) yang berkelanjutan.
13 Agustus 2023, durumis
Komentar0