- 30 tahun ke depan hal mengerikan akan terjadi. Peringatan "mengerikan" dari peraih Nobel
- Jika tidak ada regulasi pemerintah di masa depan, kecerdasan buatan dapat menguasai beberapa bidang intelektual manusia
"Akan menjadi seperti anak manusia berusia tiga tahun"
Foto Profesor Geoffrey Hinton = Yonhap
Profesor Jeffrey Hinton dari Universitas Toronto, Kanada, yang disebut-sebut sebagai "bapak" kecerdasan buatan (AI) dan peraih Nobel Fisika (atas kontribusinya pada pembelajaran mesin AI, yaitu dasar pembelajaran mesin, 2024), telah memperingatkan tentang bahaya AI.
Menurut harian Inggris, Guardian, pada tanggal 27 (waktu setempat), Profesor Hinton muncul di BBC Radio dan menyatakan keprihatinannya bahwa perkembangan pesat teknologi AI dapat menimbulkan ancaman eksistensial bagi umat manusia.
Profesor Hinton mengatakan bahwa pada awalnya ia tidak menyangka AI akan berkembang secepat ini ketika ia pertama kali memulai penelitian AI. Ia menambahkan, "Sebagian besar ahli memperkirakan bahwa AI yang lebih cerdas daripada manusia akan dikembangkan dalam waktu kurang dari 20 tahun, dan ini merupakan prospek yang sangat menakutkan."
Ia mengatakan, "Meneruskannya hanya kepada perusahaan besar yang mengejar keuntungan mungkin tidak cukup." Ia menekankan, "Satu-satunya cara untuk memaksa perusahaan besar melakukan lebih banyak penelitian untuk keselamatan adalah melalui regulasi pemerintah."
(Sumber: 30 tahun ke depan hal mengerikan akan terjadi... Peringatan mengerikan dari peraih Nobel | Korea Economic Daily, 28 Desember 2024)
Profesor Hinton telah memberikan kontribusi besar pada pengembangan kecerdasan buatan (AI), pernah menjabat sebagai wakil presiden Google, dan menerima Hadiah Nobel Fisika tahun ini. Ia mengatakan bahwa kecepatan perkembangan AI lebih cepat dari perkiraannya, sehingga manusia mungkin hanya akan tetap berada pada tingkat perkembangan intelektual anak usia tiga tahun.
Pengetahuan dan kebijaksanaan yang meninggalkan Tuhan, ironisnya, memasuki jalan menuju kehancuran diri.
Oleh karena itu, kita harus rajin mengonsumsi pengetahuan sejarah, budaya, dan sains berdasarkan firman kebenaran Alkitab untuk digunakan dalam hal berkembang biak dan bertambah banyak yang diberikan kepada manusia.
Kita harus dapat membedakan antara hal-hal yang berasal dari Tuhan yang memiliki sifat kesucian dan hal-hal manusia yang tidak memiliki kesucian, seperti keserakahan dan kesombongan. Hal ini dapat dibedakan melalui pengenalan dan kebijaksanaan yang diberikan oleh Roh Kudus, dan dengan pengenalan ini, umat manusia dapat terhindar dari jalan menuju kehancuran.
29 Desember 2024. Jalan yang Benar
Komentar0